Sebungkus Cabe
Lega sekali hari ini aku selesai melaksanakan tugas perdapuranku yaitu masak kesukaan keluarga. Menu masakanku hari ini adalah sayur asem, ikan goreng, dan ada juga tahu, tempe goreng. Tapi sesudah dilihat-lihat sepertinya ada yang ketinggalan. Oh iya….. sambel terasi….!
Rasanya masak sayur asem tanpa sambel terasi itu tidak afdol. Bergegas aku buka pintu kulkas, ingat seminggu yang lalu aku membeli sebungkus cabe.” Harus cepet nih, sebelumsuami dan anak-anak pulang dari berolahraga” pikirku. Tapi… ternyata harus kecewa, cabe yang aku beli sudah banyak yang busuk, tinggal ada beberapa yang masih bagus, padahal 3 hari yang lalu aku lihat hanya ada beberapa cabe yang busuk, tapi tidak sempat aku pisahkan. Aku menyesal, andaikan waktu aku lihat cabe yang busuk itu langsung aku buang, mungkin hari ini masih ada cabe yang bagus untuk aku buat sambal.
Aku merenung sepertinya sebungkus cabe itu sama dengan kondisi kita dan lingkungan kita. Dimana kita bergaul dan berbaur dengan masyarakat. Kita tidak bisa menghindari pengaruh- pengaruh negative yang ada disekitar kita. Pengaruh negative dari lingkungan, bisa mempengaruhi kita menjadi negative, tapi bisa juga tidak akan berpengaruh jika kita punya prinsip yang benar. Seperti dalam sebungkus cabe tadi, ada cabe yang menjadi busuk ada juga cabe yang masih bagus walaupun tercampur oleh cabe yang busuk.
Nah… belajar dari sebungkus cabe diatas, ternyata kita harus pandai-pandai memilih teman di lingkungan kita, agar resiko terpengaruh menjadi kecil.
Jim Rohn (seorang motivator dunia yang menjadi milyader pada usia 31 tahun) penah berujar “ You are the average of the 5 people you spend the most time with” artinya Kita adalah gambaran dari 5 orang teman yang menghabiskan waktu denganmu.
Jadi kita harus bisa pintar memilah dan memilih teman. Bukan berarti kita sombong loh, kita hanya membatasi saja intens pertemanan dengan orang-orang tertentu karena efek mereka bisa berakibat tidak baik bagi kita.
Ada baiknya kita mengetahui tipe teman yang harus dihindari yaitu :
1. Si Pesimis
Bergaul dengan tipe ini, hari-hari akan terlihat kelam.Tipe teman seperti ini memiliki kebiasaan melihat masalah dari pada hal positif. Jika menghabiskan waktu dengan Si Pesimis ini, maka akan hilang sikap optimis, tidak puas dengan kegiatan sehari-hari dan lebih suka mengeluh daripada bersyukur.
2. Tukang Gosip
Yang parah dari tipe teman tukang gosip ini, suka membuat cerita yang seolah-olah nyata, kemudian disebarluaskan. Atau hanya berbekal sepotong cerita, dibuat cerita yang baru, yang lebay kemudian diceritakan kemana-mana.
Teman seperti ini akan membuat semua hancur dengan mudah, baik itu persahabatan maupun persaudaraan. Bahkan dalam Al Qur’an Surah Al Hujurat ayat 12, sudah dijelaskan kalau kita menggunjing saudara kita sama dengan memakan bangkai saudara kita… tentu kita jijik ya….
3. Playing as Victim
Teman tipe ini selalu merasa bahwa dirinya adalah korban, padahal dia adalah si pembuat masalah. Jika menghadapi satu masalah, tipe teman seperti ini senang memutarbalikkan keadaan.
4. Si Penyebar Hoax
Penyakit satu ini mewabah seiring derasnya arus informasi dan makin banyak orang bisa mengakses media social.
Kadang kita tidak bisa pungkiri teman baik sekalipun ketika berhadapan dengan media social menjadi sosok berbeda. Informasi yang ada di media sosial pun kadang tidak di saring, hanya membaca judul saja langsung dishare.
Gejala yang muncul saat berteman dengan tipe ini adalah kita cenderung merasa benar akan satu hal, ikut menyebar berita tanpa filter. Sungguh ini sangat berbahaya ya… apalagi sekarang ada UU ITE yang siap menjerat bagi penyebar berita hoax.
Nah itu semua adalah tipe-tipe teman yang sebisa mungkin kita hindari agar kita terhindar dari pengaruh negativenya. Kalaupun kita tidak bisa menghindari maka kita harus meningkatkan imun kita agar tetap tidak terpengaruh. Dengan apa kita menghindarinya? Tentu dengan Iman dan Ilmu yang senantiasa harus kita tingkatkan setiap hari….
Salam Sehat…. Semoga teman-teman yang ada disekitar kita adalah teman-teman yang senantiasa memberi pengaruh positif buat kita..
Oleh : Ismiyati Basyir
Wali Kelas 1 SD Aya Sophia Islamic School
Di dalam tulisan ini saya...
Apakah kita termasuk guru yang...
“Saya menyebut Toxic Teacher untuk...
Corona virus atau Covid-19 adalah...