Apakah kita termasuk guru yang kreatif yang dapat memotivasi siswa? Atau justru guru yang termotivasi karena kreativitas siswa?
Tugas guru tidak sederhana, tidak hanya sekedar transfer ilmu pengetahuan, akan tetapi seorang guru juga harus bisa menjadi role model bagi siswa. Saat ini pengaruh budaya asing masuk tanpa batas. Ditambah lagi pergaulan siswa di luar sekolah dan pengaruh gadget yang sangat akrab dan digandrungi generasi milenial, menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Disinilah guru tertantang untuk menjadi kreatif dan inovatif.
Bagaimana tidak, pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan tatap muka di sekolah, sekarang berubah haluan menjadi pembelajaran online dengan menggunakan berbagai aplikasi yang mau tidak mau harus dikuasai oleh guru, seperti Google Classroom, Zoom Meeting, dan media interaktif lainnya. Tidak sedikit guru yang mengeluh karena mulai kehabisan cara atau metode untuk mengajar online.
Saat ini kita berada di era digital, dimana dunia ada dalam genggaman tangan. Seseorang bisa mendapatkan apa saja melalui kata kunci dalam mesin pencari google. Tapi sayangnya banyak guru yang tidak memanfaatkan hal ini, terkadang bukan karena mereka tidak mau menggunakannya, bisa jadi karena mereka gaptek (gagap teknologi) dan tidak ada keinginan untuk belajar, atau karena memang mereka tidak bisa keluar dari zona nyaman? Jika guru tidak dapat mengikuti perkembangan zaman, bagaimana bisa menghadirkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif? Bisa jadi saat ini banyak siswa yang jauh lebih kreatif dibandingkan guru.
Pembelajaran yang kreatif dan inovatif akan memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Guru perlu mendesain pembelajaran online yang variatif agar siswa tidak merasa bosan dan tidak bersemangat karena pembelajaran yang monoton.
Hal pertama yang biasa dilakukan guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah pembuatan RPP. Apakah ada diantara kita yang tidak pernah copy paste instrument pembelajaran, misalnya seperti RPP? Jelas sekali sebagian besar dari kita adalah pelaku guru yang senang dengan copy paste. Ternyata laptop yang kita miliki belum sepenuhnya membuat kita menjadi guru yang kreatif, yang mampu menghasilkan desain pembelajaran sendiri. Hal ini bisa jadi disebabkan kemalasan kita berfikir atau alasan klasik yang sering terdengar adalah karena “Saya sangat sibuk mengajar sehingga tidak ada waktu untuk mengerjakannya”. Lalu selama ini ketika mengajar berdasarkan apa, jika perencanaan pembelajaran saja tidak dibuat?
Guru dapat berkreasi dengan memaksimalkan penggunaan PPT. Presentasi Power Point (PPT) bukan lagi hal yang asing bagi kita. Dengan PPT kita bisa menyajikan bahan pembelajaran yang lebih menarik, baik berupa foto, video, atau suara. Tapi apakah semua guru sudah mampu menggunakannya? Atau jangan-jangan kita termasuk salah satu guru belum bisa menggunakannya? Hemm….. sayang sekali, padahal banyak sekali hal-hal kreatif dan menarik yang dapat disajikan melalui PPT. Dengan desain PPT yang menarik tentu saja siswa akan lebih antusias dan mudah untuk mempelajari materi.
Selain menggunakan PPT, guru juga dapat memaksimalkan penggunaan handphone. Masih banyak guru yang belum maksimal menggunakan handphone untuk pembelajaran. Atau handphone lebih banyak digunakan untuk selfie atau sekedar update status? Wah… berarti tidak ada bedanya dong dengan orang yang berstatus bukan guru. Coba deh mulai cek handphone kita, berapa aplikasi yang mendukung profesi kita sebagai guru. Jangan sampai handphone kita hanya penuh dengan foto-foto selfie. Padahal banyak sekali aplikasi-aplikasi yang bisa mendukung kreatifitas guru. Mulailah maksimalkan penggunaan handphone sebagai alat yang mendukung pembelajaran.
Pembelajaran online bisa diselingi dengan ice breaking atau berbagai game edukatif. Contohnya adalah senam jari, tebak gambar, sambung kata, dan lain sebagainya. Kegiatan ini sangat disukai oleh siswa karena kelas semakin hidup, interaktif, dan mengurangi kebosanan.
Kemudian jangan lupa untuk memberikan reward sebagai bentuk apresiasi bagi siswa. Reward tidak harus berupa barang namun bisa berupa ucapan atau pun pemberian sertifikat atas preastasi siswa. Pemberian reward dapat memotivasi siswa agar tetap semangat dan bisa berprestasi lebih baik lagi.
Sebagai guru, kita harus selalu siap dengan perubahan. Sayang sekali jika berbagai media dan sumber pembelajaran di sekitar kita tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Keluarlah dari zona nyaman dan mulailah upgrade diri kita, jadilah guru yang cerdas dan bijak memanfaatkan teknologi agar bisa menjadi guru yang kreatif dan inovatif.
Jadi…. apakah kita sudah termasuk guru yang kreatif yang dapat memotivasi siswa?
Oleh : Angriani, S.Si
Kepala SMP Bisnis Aya Sophia Islamic School
Penting pake banget .
Di dalam tulisan ini saya...
Apakah kita termasuk guru yang...
“Saya menyebut Toxic Teacher untuk...
Corona virus atau Covid-19 adalah...