Di dalam tulisan ini saya ingin mengajak kepada reader untuk berkenalan dengan olah rasa.
Sabtu, 04 September 2021 saya mengikuti kegiatan rutin training spektakuler dimana saya menemukan satu gagasan penting untuk diri saya pribadi dan untuk semuanya tentang olah rasa?
Kenapa sih kita harus mengenal olah rasa? Kenapa kita harus mengasah olah rasa pada diri kita ?
Iya, olah rasa adalah cara untuk mengontrol, emosi, perasaan dan hati agar bisa merasa bahagia, dalam kondisi yang sulit, sakit, miskin, terancam dan dalam menghadapi kepedihan hidup, serta menghadapi krisis multi dimensi. Kita perlu sekali untuk mengasah olah rasa dalam diri kita. Karena rasa yang kita miliki adalah sebuah energi yang maha dahsyat yang Allah berikan kepada setiap hambanya, dengan energi tersebut kita dapat menentukan tujuan hidup kita tuh mau dibawa kemana sih ?
Sebelum kita mengolah rasa kita harus mengukur tingkat energi perasaan kita hari ini ada dititik mana? Dengan melihat table energy Hawkin dibawah ini kita akan tahu sampai dititik mana kita sudah mengasah olah rasa kita. Force adalah level terendah kita dalam mengolah rasa dan power adalah lebih tertinggi kita dalam mengolah rasa kita.
Penjelasannya sebagai berikut :
Rasa Malu
Rasa malu merupakan emosi yang sangat berbahaya karena beroperasi dekat dengan kematian. Sering kali rasa malu ini menjadi pendorong, baik secara sadar ataupun tidak sadar untuk melakukan bunuh diri. Nah, rasa malu ini sangat merusak emosi dan Kesehatan. Dengan kata lain orang yang memiliki rasa malu yang berlebihan ini mudah rapuh, mudah galau, mudah despresi. Jujur saja saya masih banyak memiliki rasa malu yang berlebih tingkat ini masih di level force atau masih di bawah harus ditingkatkan lagi sampai dilevel power atau atas misalnya dari rasa malu mau ditingkatkan lagi ke level berani, wow ma syaa Allah it’s amazing, right.
Kenapa harus ditingkatkan? Ya itulah cara kita mengolah rasa kita supaya hidup kita jauh lebih bermakna , memiliki tujuan yang terarah.
Eits …. Tapi
Jika rasa malu ini merupakan ekspresi dari kehendak jiwa yang menjaga kita dari kerusakan moral dan perilaku buruk. Misalnya merasa malu jika mencuri, merasa malu berteriak- teriak di tempat umum, dll. Maka ini vibrasinya berada di level kesadaran The wisdom (Masuk tabel Power).
Kesimpulannya, Jika tingkat kesadaran seseorang dalam level kesadaran The Wisdom (Bijaksana), maka walau jenis emosi yang diekspresikan itu ada di Tabel Force. Namun, Level Vibrasinya adalah Sehat. Atau disebut FORCE YANG SEHAT.
Karena yang terpenting itu bukan Jenis Emosi atau Rasa yang terlihat, tetapi ada dimana Level kesadaran kita saat mengekspresikan emosi itu. Hal itulah yang terpenting. Dengan mengasah olah rasa adalah cara terbaik karena dapat menciptakan energi yang baik buat tubuh kita dan lingkungan sekitar kita.
Benar dan sebenarnya manusia tidak memilik saham apa pun dalam hidupnya, sebab masa awal sebelum kelahirannya pun , semua potensi yang mendukung kehidupannya sudah disediakan oleh Allah SWT. Sesungguhnya manusia itu tidak memiliki daya apapun karena semua daya yang dimiliki oleh manusia itu adalah pemberian dari Allah SWT. Yuk check sampai dimanakah olah rasa kita? Sampai dilevel mana sih? Apakah sudah power atau masih di tingkat force?
Baik cukup sampai disini tulisan sederhana yang saya buat semoga bisa terus belajar dan mengembangkan karya tulisan berikutnya.
Wassalmualaykum, Guru Pendamping kelas 1 Ibnu Firnas
Tri Hartanti, S. Pd
Di dalam tulisan ini saya...
Apakah kita termasuk guru yang...
“Saya menyebut Toxic Teacher untuk...
Corona virus atau Covid-19 adalah...