082311011885
admin@ayasophia.sch.id
Panongan, Kab Tangerang, Banten.
blog-img
01/03/2021

Mendidik dengan cinta

Yulita Sari | Parenting

Mendidik Dengan Cinta

“Tiga Tipe Anak”


1. Anak yang Mudah
Anak-anak golongan ini biasanya penampilannya penuh keberanian dan terbuka.  Tampil dan berbicara apa adanya. Mudah bergaul dengan orang-orang yang baru dikenalnya, lincah, serta banyak bicara. Mereka sama sekali tidak canggung berada di lingkungan yang baru. Bahkan beberapa dari anak-anak ini tergolong sangat aktif.

Tetapi ada kelemahan pula pada anak-anak golongan ini. Karena saking mudahnya beradaptasi, jadi sering berpindah tangan pengasuh. Ini buruk akibatnya bagi dirinya sendiri. Setiap orang tak punya pola asuh yang sama (Nenek, tante, dan orang yang ada disekitarnya). Semua itu hanya akan membuat  si anak bingung hingga pada akhirnya mereka jadi sulit diberi pengertian.

Selain itu, karena sifat anak-anak ini yang suka mencoba hal baru, orang tua harus waspada terhadap barang-barang yang berbahaya.                                                  

2. Anak yang Perlu Pemanasan
Tidak terlalu berani, tidak pula penakut. Yang jelas ia perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Setelah tenggang waktu tersebut, mereka telah memperoleh kepercayaan dirinya kembali. Ia juga bisa menjadi begitu berani seperti teman-temannya yang “mudah”.

Dengan orang yang belum dikenal mereka hanya diam walaupun bukan berarti penakut. Tetapi setelah kenal mereka bisa saja segera akrab. Anak-anak ini perlu dorongn semangat dari orang tuanya. Mereka perlu diberi motivasi terlebih dahulu.

Tindakan orang tua yang terlalu memaksa bukan pemecahan masalah yang baik. Sering orang tua ingin anaknya menjadi pemberani seperti anak-anak “mudah”. Biasanya ketika anaknya masih menunjukkan gelagat ragu-ragu atau takut, mereka menjadi gusar. Lantas keluarlah dari mulutnya omelan, sindiran, atau bahkan ancaman. Lebih parah lagi bila memaksakan anak yang sedang dalam proses penyesuaian untuk segera melakukan yang diminta orang tua.

Waktu pemanasan yang dibutuhkan oleh anak untuk meneyseaikan diri dengan lingkungan baru bisa dipersingkat dengan latihan-latihan . Sebelum anak dilatih dengan membawanya ke tempat-tempat baru baginya, lebih baik jika diberi pengertian dan motivasi terlebih dahulu. Ini agar anak tidak terlalu terkejut dan sudah sedikit mengenal lingkungan baru tersebut lewat cerita ibunya.

Cara lain adalah dengan meningkatkan keberaniannya secara umum. Misalkan dengan jenis permainan tertentu yang memacu tumbuhnya keberniannya. juga dengan memperluas sosialisasi dan proses pergaulannya yang alami dengan teman sebayanya.

3. Anak yang Sulit
Anak ini sering makan hati orang tua. Membuat gemas, jengkel sekaligus malu. Bayangkan, kemanapun orang tua pergi, ia membuntut, baju ibu tak pernah lepas dari pegangan tangannya. Bila ada yang menyapa, ia justru menelusupkan wajahnya di sela-sela baju ibu, seakan-akan hendak masuk ke dalamnya. Anak ini kadang sama sekali tak tertarik untuk ikut bermain bersama temannya. Dengan orang-orang yang belum dikenalnya ia sama sekali  tak mau bicara. Padahal di rumah, di tengah keluarga ia anak yang lucu. Wajahnya yang imut-imut, tingkahnya yang jenaka, serta bibir tipisnya tak berhenti menceritakan satu demi satu teman-teman barunya. Siapa yang tak heran.

Penyebab utamanya perilaku yang “sulit” ini bisa karena faktor kurangnya keberanian, kurangnya latihan bersosialisasi dengan lingkungan, bisa juga faktor keturunan. Cara mengurangi rasa kekhawatiran yang berlebihan terhadap lingkungan baru adalah dengan pembiasaan, pemberian pengertian, dan motivasi di samping meningkatkan keberanian secara umum.

Dari setumpuk kejengkelan yang harus dipendam orang tua menghadapi perilaku anaknya yang “sulit” ini, masih ada juga kelebihan yang mereka miliki. Sifat sulit berdaptasi denga situasi yang baru membuat anak kerasan berada di rumah, senantiasa berada dekat ibunya.

Hubungan batin dengan ibu biasanya amat erat, sehingga lebih mudah bagi orang tua untuk mengarahkannya. Juga si anak tumbuh menjadi lebih sabar dan telaten, tidak terlalu lincah. Mudah diarahkan ke segi-segi kognisi. Tetapi perkembangan keberaniannya bisa terhambat bila tidak segera ditangani perilakunya yang ketakutan secara berlebihan terhadap lingkungan baru.


Oleh : Yulita Sari, S.Pd.I.

Wakil Kepala TK/PAUD Aya Sophia Islamic School

Bagikan Ke:

Populer






Hubungi Kami

Alamat: Panongan, Kab Tangerang, Banten, INA. 15711

Email : kbtkayasophia@gmail.com
sdayasophiaislamicschool@gmail.com
smpbisnisayasophia@gmail.com

Phone : +62 811-9137-008