Sering kali, kita sebagai orang tua mencoba untuk mengganti topik pembicaraan atau menghibur anak ketika mereka sedang merasa sedih. Padahal di saat seperti ini, yang anak-anak kita butuhkan adalah validasi, bahwa adalah hal yang manusiawi untuk mereka merasa sedih, dan perlu dukungan. Jangan mengalihkan perhatian mereka dari apa yang mereka rasakan pada saat itu. Jika anak tidak bisa menoleransi rasa sedih dan kecewa, mereka tidak akan mempunyai keberanian untuk mengambil risiko masa depan, maka mereka akan terus merasa takut untuk mengalami kegagalan atau penolakan. Biarkan anak kita membangun “otot” emosi dan mental mereka dengan benar-benar merasakan semua jenis emosi yang ada. Toh mereka tidak akan bisa menghindar dari rasa bosan, rasa bersalah, kekecewaan, dan frustrasi seumur hidupnya. Wallahu a'lam.
Di dalam tulisan ini saya...
Apakah kita termasuk guru yang...
“Saya menyebut Toxic Teacher untuk...
Corona virus atau Covid-19 adalah...